JournalNusantara.com - Cianjur Kota Kecil dengan berjuta potensi dan dinamikanya menjadikan setiap orang yang mengenalnya selalu ingin mengetahui lebih jauh akan keberlangsungan kabupaten yang menjadi ikon Sunda Parahyangan tersebut.
Wilayah geografis yang terbentang luas meliputi 32 kecamatan dan 360 desa dan kelurahan, mulai dari ujung selatan Cidaun dengan bentang luas Samudera Indonesia hingga ujung utara Cikalong Kulon yang berbatasan langsung dengan Kab. Purwakarta. Garis pantai KAB. Cianjur diketahui sebagai garis pantai terpanjang di Jawa Barat yakni 72 KM, mulai dari Kec. Agrabinta hingga Kec. Cidaun.
Disebelah timur Kab. Cianjur berbatasan langsung dengan Kab. Bandung Barat dan sebelah barat berbatasan dengan Kab. Bogor. Cianjur menjadi unik dari perspektif geografis karena diapit oleh dua kota besar yakni Ibu Kota negara DKI Jakarta dan Ibu Kota Provinsi Jabar yakni Kota Bandung.

Dari sudut pandang kependudukan (demografis) Kab. Cianjur berpopulasi sekitar 2,6 juta jiwa dengan sebaran 60% berada di daerah utara, dan 40% di daerah selatan Cianjur. Namun sebaliknya, 60% luas wilayah berada di selatan dan 40% berada di utara. Sebenarnya masih banyak lagi hal unik dan menarik tentang Cianjur ini. Potensi SDM dan SDA yang melimpah ruah, kultur dan seni tradisi yang adiluhung, serta dikenal juga sebagai Kota Santri dengan untaian sejarah yang begitu panjang (usia Cianjur kini hampir 4 abad) menjadikan Cianjur berpotensi menjadi Kabupaten termaju di Indonesia bukan hanya Jabar saja.
Baca Juga: Nasib Tenaga Honorer 2023, Diangkat Jadi ASN atau Dihapuskan ?
Namun pada kenyataannya tidaklah demikian, fakta dan data justeru menampilkan performa yang sebaliknya. Hal ini dapatlah dilihat dari hal yang kasat mata yakni capaian indek pembangunan manusia (IPM) Cianjur dengan tiga indikator Pendidikan, KESehatan, dan daya beli yang masuk kategori terendah di Jabar, dan masih banyak hal lainnya yang perlu ditangani serius oleh berbagai pihak untuk menyelamatkan Cianjur dari keterpurukan.


Hal ini pula yang menjadi fokus diskusi Cianjur Community Centre (C3) di Bumi Berdaya Santiong Joglo Cianjur pada Rabu 29 Maret 2023. Acara yang dihadiri lebih kurang 40 orang tokoh-tokoh Cianjur mulai dari Pengusaha, Aktivis, Akademisi, Praktisi Media, Pengamat Sosial, dan para Relawan Kemanusiaan ini berlangsung sangat menarik dan penuh kehangatan, khas orang Cianjur ketika berkumpul dan ngobrol tentang kondisi daerahnya saat ini. Guyon dan gogonjakan selalu ada di sela-sela diskusi saat itu.
Baca Juga: Keren...THR dan Gaji 13 Tahun Ini Ada Penambahan, Bonus Jutaan Sudah Disiapkan
Acara dengan Tema "Silaturahmi, Ngawangkong Cawokah dan Buka Bersama Ramadhan 1444 H" tersebut diinisiasi oleh Ketua Yayasan Pusat Pemberdayaan Masyarakat CIanjur (YP2MC), Ir. Yogie Hendria Nugraha, MM. Yogie selaku ketua dan fasilitator kegiatan mengaku merasa bangga sekaligus prihatin dengan kondisi Cianjur saat ini, terlebih ketika berbicara masalah infra dan suprastruktur pasca gempa bumi yang menelan korban jiwa hingga hampir 700 orang meninggal.
Artikel Terkait
Memaknai Keberkahan Ramadan - 07
Tahap Awal, Kemenag RI Siapkan Rp73 Miliar Tunjangan Khusus 9.043 Guru Madrasah Daerah 3T
Kisah Perjuangan Farhana Nariswari Jadi Puteri Indonesia Jawa Barat 2023
RI Gagal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023, Pengamat Sepakbola Minta Pihak Pembuat Gaduh Bertanggungjawab
Sedih, Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia
Piala Dunia U-20 Batal, Ganjar Lindungi Jokowi Dari Skenario Brutal
Piala Dunia Batal di Indonesia, Erick Thohir: Saya Sudah Berjuang Maksimal
Keren...THR dan Gaji 13 Tahun Ini Ada Penambahan, Bonus Jutaan Sudah Disiapkan
Nasib Tenaga Honorer 2023, Diangkat Jadi ASN atau Dihapuskan ?
Piala Dunia U-20 Batal Diselenggarakan di Indonesia, Erick Thohir: Pemerintah Sudah Berjuang Maksimal