Merintis Kebaya Jadi Milik Dunia

- Rabu, 1 Februari 2023 | 21:01 WIB
10 Gaya OOTD Laksmi De Neefe Suardana Saat Karantina di Miss Universe 2023, Fashionable dan Cantik Banget Salah Satunya Dalam Balutan Kebaya (www.instagram.com/@laksmideneefe)
10 Gaya OOTD Laksmi De Neefe Suardana Saat Karantina di Miss Universe 2023, Fashionable dan Cantik Banget Salah Satunya Dalam Balutan Kebaya (www.instagram.com/@laksmideneefe)

Journalnusantara.com - Kebaya merupakan pakaian khas Indonesia yang kini mulai digemari oleh banyak anak muda. Kebaya juga diusulkan sebagai UNESCO Intangible Heritage atau Warisan Budaya tak Benda melalui mekanisme single nomination.

Gerakan 'Kebaya Goes to UNESCO' sejak Agustus 2022 sudah ramai disuarakan di linimasa media sosial maupun yang ditampilkan langsung pada sejumlah peringatan hari nasional maupun festival kebudayaan.

Mulai dari sosok Ibu Negara Iriana Jokowi, para menteri perempuan Kabinet Indonesia Maju, pesohor Dian Sastrowardoyo, bahkan hingga para diaspora Indonesia di Washington turut mendukung penuh gerakan kebudayaan ini.

Ya, saat ini kebaya salah satu busana tradisional perempuan Indonesia tengah digaungkan untuk didaftarkan ke Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) agar tetap lestari dan mendunia. Langkah awal agar kebaya mendapatkan pengakuan sebagai warisan budaya dari Indonesia adalah dengan dukungan dari setiap elemen masyarakat.

Baca Juga: Bunaken, Surga Bawah Laut Indonesia di Sulawesi Utara

Pemerintah sendiri sudah memutuskan agar kebaya diusulkan sebagai UNESCO Intangible Heritage atau Warisan Budaya tak Benda melalui mekanisme single nomination, tanpa melibatkan negara-negara lain dalam proses pengajuan.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dalam “Weekly Brief with Sandi Uno” di Jakarta, pada 28 November 2022, mengatakan bahwa keputusan pemerintah itu didasarkan dari hasil rapat lintas instansi dan wakil masyarakat. Tepatnya terdiri atas Komisi X DPR RI, Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek, Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenko PMK RI, Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO, dan Komunitas Kebaya.

“Jadi kebaya tidak lagi kita perlu perdebatkan. Ini tentunya budaya luhur milik anak bangsa dan telah diputuskan untuk menjadi single nomination. Dan tentunya kita akan mendorong dan menguatkan agar kebaya diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda milik Indonesia untuk kemajuan pergerakan ekonomi, dan juga terciptanya peluang usaha dan lapangan kerja bagi masyarakat kita dalam meningkatkan taraf hidupnya,” kata Menparekraf.

Inkripsi Kebaya sebagai Warisan Budaya tak Benda UNESCO sendiri dapat dilakukan melalui single nomination dan multi-national (joint) nomination, seperti yang dilakukan oleh Singapura, Malaysia, Thailand, dan Brunei.

Di mana pada 23 November 2022 keempat negara itu mendeklarasikan kebaya untuk diajukan ke Intergovernmental Committee Intangible Culture Heritage and Humanity (IGC ICH) UNESCO dan mengajak negara-negara serumpun, termasuk Indonesia, untuk bergabung. Ajakan agar bergabung dalam joint multinational nominations sesuai dengan operational guideline UNESCO itu akan diajukan pada Maret 2023.

Baca Juga: Menakjubkan, Laba Bersih BRI Tahun 2022 Diperkirakan di Atas Rp 40 Triliun

Akan tetapi, Indonesia memilih untuk menempuh prosedur single nomination. Mengingat saat ini Indonesia memiliki satu berkas aktif cycle yaitu Budaya Sehat Jamu yang akan dibahas dalam IGC ICH UNESCO di 2023.

Selain itu, masih ada tiga berkas nonaktif cycle (dokumen berkas pengusulan sudah diterima oleh ICH UNESCO, tapi belum masuk sebagai agenda pembahasan IGC ICH Meeting), yaitu Reog Ponorogo, Tenun, dan Tempe. Masing-masing pengajuan membutuhkan kurang lebih dua tahun sebelum diakui oleh UNESCO.

Dijelaskan lebih lanjut oleh Menparekraf, single nomination tiap negara hanya memiliki kuota sebanyak satu budaya per dua tahun untuk mengajukan pencatatan kebudayaan nasional sebagai warisan budaya tak benda.

Halaman:

Editor: Wandi Ruswannur

Sumber: Indonesia.go id

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Menikmati Sedot Madu di Desa Wisata Tari Rebo

Sabtu, 13 Mei 2023 | 11:58 WIB

Babakan Siliwangi, Hutan Kota Terbaik Indonesia

Sabtu, 13 Mei 2023 | 08:15 WIB

Desa Wisata Percepat Pemulihan Ekonomi

Minggu, 30 April 2023 | 05:42 WIB

Indonesia, Surga Rempah-Rempah Dunia

Rabu, 26 April 2023 | 17:25 WIB

Seekor Gajah Lucu Lahir di Way Kambas Lampung

Minggu, 16 April 2023 | 06:11 WIB

Pesona Pulau di Labuan Bajo, Bikin Cinta Indonesia

Minggu, 26 Maret 2023 | 07:48 WIB
X