• Jumat, 29 September 2023

Fenomena Shalat Id Ala Pesantren Al Zaytun

- Selasa, 2 Mei 2023 | 06:24 WIB
Ini sosok perempuan yang sholat Idul Fitri 1444 H di saaf laki laki di Ponpes Al Zaytun (Idul Fitri 1444 H Ponpes Al Zaytun/tangkapan layar)
Ini sosok perempuan yang sholat Idul Fitri 1444 H di saaf laki laki di Ponpes Al Zaytun (Idul Fitri 1444 H Ponpes Al Zaytun/tangkapan layar)

 
Oleh: Nanang Gojali

Baru-baru ini jagat media dan kaum netizen khususnya umat Islam dihebohkan dengan cara shalat tidak lazim di pesantren Al Zaytun, Haurgeulis, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat.

Baik MUI maupun NU, sebagaimana pengakuan Syeh Panji Gumilang, sudah memberikan respon dan pernyataan bahwa shalat berjamaah dengan menggunakan pola _social distancing_ sebagaimana pernah diberlakukan pada masa pandemi covid, secara fiqhiyyah adalah sah. Temasuk ada beberapa makmumah yang terselip di antara makmum laki-laki. Ketidaklaziman tidak berarti tidak sah.

Baca Juga: Putri Hijab Indonesia Jawa Timur 2023 Gelar Pelatihan Bahasa Isyarat dan Pemeriksaan Gigi Gratis

Tetapi, meski shalat seperti itu sah secara fiqih bukan berarti boleh saja dilakukan apalagi praktek berjamaah seperti itu tidak pernah dicontohkan oleh Rasulullah. Berjamaah seperti itu sah tetapi bid'ah, sesuatu yang mengada-ada dalam urusan ibadah. Dan ini yang dimaksud dengan hadis "barangsiapa yang melakukan suatu ibadah yang tidak aku contohkan, maka hal itu tertolak".

Standar sah nya ibadah adalah fiqih (pendapat ulama mujtahid), sedangkan standar bid'ah adalah contoh dari Rasulullah. Konsekwensi ibadah yang tidak sah hanya kemungkinan tidak diterima sebagai ibadah. Sedangkan konsekuensi bid'ah yang sesat menyesatkan adalah masuk neraka, sebagaimana hadis yang sangat populer, كل بدعة ضلالة وكل ضلالة في النار

Baca Juga: Banjir Sembahe, Tim SAR Gabungan Polda Sumut Diterjunkan ke Lokasi


Pada bagian narasinya belau mengakui tidak bermazhab kepada madzahibul arba'ah tetapi bermadzhab pemikiran kepada Bung Karno. No problem jika yang dimaksud pemikiran politik, sosial dan ilmu-ilmu sosial lainnya. Tetapi jika termasuk juga kepada pemikiran fiqih yang berkaitan dengan ibadah yang harus sesuai dengan contoh Rasulullah SAW, tentu pernyataan itu kebablasan. Dan agama ini akan kacau kalau urusan ibadah yang sudah jelas aturan dan madzhabnya, diutak-atik sedemikian rupa oleh pemikiran bebasnya manusia.

Editor: Wandi Ruswannur

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Istri Itu Seperti AC

Jumat, 29 September 2023 | 14:18 WIB

Pemerintah Tidak adil Terhadap Tiktok Shop (E-Commerce)

Jumat, 29 September 2023 | 13:53 WIB

Jika Isteri Atau Suami mu Meninggal Lebih Dahulu

Kamis, 28 September 2023 | 14:18 WIB

Isteri Hilang

Kamis, 28 September 2023 | 13:39 WIB

Asyiklah Dalam Bekerja

Kamis, 28 September 2023 | 11:53 WIB

Merasa lebih Baik dan Salah Merasa, Ternyata...

Selasa, 26 September 2023 | 14:37 WIB

Sidang Majelis Umum PBB, Krisis Dunia dan Pilpres

Minggu, 24 September 2023 | 14:03 WIB

Hikayat Dua Pendaki Gunung

Rabu, 20 September 2023 | 15:26 WIB

ISNA Convention dan Representasi Indonesia

Jumat, 15 September 2023 | 05:12 WIB

Mengenang Peristiwa 9/11 Tahun 2001

Selasa, 12 September 2023 | 20:15 WIB

Mengenal IPO dan Profesi Penunjang Pasar Modal

Minggu, 3 September 2023 | 16:47 WIB
X