Journalnusantara.com - Gempa terbaru yang melanda dunia tidak hanya mengenai Turki, tetapi juga ke Suriah.
Hingga saat ini, jumlah korban gabungan dari kedua negara telah mencapai puluhan ribu meninggal dunia.
Usai mengalami perang bertahun-tahun, penduduk daerah di Suriah barat laut kini bergulat dengan realitas baru yang semakin memburuk usai dilanda gempa bumi besar.
Baca Juga: Geger, ODGJ Bawa Tas Berisi Uang Rp 100 Juta
Di kota perbatasan Sarmada, warga terus menggali bangunan yang rusak, membersihkan puing-puing dengan harapan menemukan korban selamat lainnya.
Salah satu korban dari bencana ini adalah Abdel Monem Qassem Al-Razouq, seorang warga Suriah yang kehilangan 13 anggota keluarganya ketika apartemen mereka ambruk, akibat gempa dahsyat minggu lalu.
Baca Juga: Hati-Hati dengan Orang Bermuka Dua (Dzulwajhaeni)
Meski selamat, Al-Razouq mengklaim bahwa Suriah seakan tidak dipedulikan dalam bencana ini.
Ia pun menyinggung simpati dunia yang begitu cepat, ketika sebuah bencana terjadi di Eropa atau negara asing lainnya.
Al-Razouq menyayangkan kurangnya simpati dari dunia internasional untuk negara Suriah.
Baca Juga: Jelang Pemilu 2024, PPP Tunjuk 2 Juru Bicara Partai
"Begitulah keadaannya, jika ada musibah di Eropa, simpati dunia terus bermunculan. Lain halnya dengan kejadian di Suriah," imbuhnya.
Artikel Terkait
Benarkah Gempa Turki Bagian dari Skenario Perang Dunia III?
Bus Bagong Rute Indonesia-Timor Leste Resmi Dibuka
Nasabah BRI Cabang Cianjur Kecewa, Sertifikat Tanah Miliknya Hilang
Buka Rakernas Bimas Islam, Wamenag Ingatkan Deklarasi Damai
Panwaslu Desa Gelaranyar Kecamatan Pagelaran Siap Awasi Proses Pemutahiran Data Pemilih
Menteri BUMN dan Menparekraf Hadiri Peresmian Jaringan Pemred Promedia
Menparekraf: Pemberitaan Berdampak Positif Bagi Industri Pariwisata Indonesia
Jelang Pemilu 2024, PPP Tunjuk 2 Juru Bicara Partai
Hati-Hati dengan Orang Bermuka Dua (Dzulwajhaeni)
Geger, ODGJ Bawa Tas Berisi Uang Rp 100 Juta